Banyak yang belum menyadari bahwa stroke merupakan penyakit yang diderita 17 juta orang di dunia setiap tahunnya dan benua Asia menyumbang lebih dari dua pertiga dari keseluruhan pasien stroke di dunia . Sepertiga dari orang-orang yang terserang stroke tersebut berujung pada kematian dan sepertiga lainya mengalami disabilitas permanen. Di Indonesia sendiri, stroke adalah “pembunuh” nomor 1 berdasarkan data dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan 2014. Jika tidak segera ditangani dengan cepat, stroke dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Indonesia Gawat Darurat Stroke Tahukah Anda bahwa di Indonesia tingkat kematian stroke mencapai 50,4% dan telah menyebabkan 82,57 kematian per 10,000 populasi ? Sebagaimana yang kita sadari, stroke adalah penyakit tidak menular yang terjadi ketika aliran darah menuju otak terputus dan menyebabkan sel-sel dalam otak kekurangan oksigen sehingga menjadi tidak berfungsi.
Sebagai tambahan, prevalensi terhadap penyakit berbahaya ini adalah 10,9 per per 1.000 populasi di Indonesia. Dengan mengetahui tingginya kasus penyakit berbahaya ini di Indonesia, dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia perlu belajar tanggap darurat stroke.
Jenis-Jenis Stroke Penyakit kardiovaskular ini memiliki dua jenis utama, yakni iskemik dan hemoragik . Iskemik adalah sebuah kondisi dimana terjadinya penyumbatan aliran darah di otak, sedangkan hemoragik adalah kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di otak. Iskemik dapat dikategorikan sebagai jenis stroke yang paling umum sebab ditemukan pada sekitar 80% kasus stroke yang terjadi . Segala jenis stroke sangatlah berbahaya karena dapat mengancam hidup seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen pada otak.
Beberapa Faktor Yang Memicu Stroke Pada umumnya, stroke lebih sering menyerang laki laki dan mereka yang berusia 55 tahun atau lebih. Beberapa faktor lainnya yang dapat menjadi penyebab seseorang terserang penyakit stroke adalah tidak menjaga berat badan, tidak rutin berolahraga, sering mengkonsumsi minuman beralkohol, memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, maupun penyakit kardiovaskular lainnya.
Maka dari itu, untuk mencegah kehadiran stroke, masyarakat Indonesia diimbau untuk memulai menerapkan gaya hidup yang lebih sehat sebelum terlambat.
Gejala-Gejala Stroke Yang Patut Diwaspadai Penting bagi Anda untuk mengenali gejala-gejala stroke yang dapat dengan mudah dipahami sebagai F.A.S.T:
1. Face drooping: Wajah tidak simetris saat tersenyum (mulut mencong dengan tiba-tiba)
2. Arm weakness: Kelemahan di satu sisi tubuh (lengan atau/dan kaki)
3. Speech difficulty: Mendadak kesulitan bicara (pelo)
4. Time to call: Segera hubungi IGD RS/ambulans
Ilustrasi pasien merasakan gejala arm weakness
Jika seseorang telah dinyatakan mengalami gejala stroke, dapat diartikan bahwa orang tersebut dalam keadaan darurat medis dan segera membutuhkan pertolongan. Dengan memahami konsep F.A.S.T terhadap penyakit stroke, Anda diharapkan dapat mengenali gejala lebih awal dan mendapatkan pertolongan sebelum keadaan semakin parah.
Waktu Adalah Segalanya Dikutip dari Riskesdas 2018, 23.3% pasien pasca stroke menderita disabilitas yang menyebabkan ketergantungan berat hingga total. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mendapatkan penanganan dalam waktu 60 menit setelah timbulnya gejala stroke dan untuk stroke iskemik, penanganan sebaiknya dilakukan dalam waktu 4,5 jam dari setelah timbulnya gejala untuk pemulihan yang lebih optimal. Masa-masa genting tersebut dikenal dengan istilah golden hour.
Dikarenakan penanganan stroke sedini mungkin dapat meminimalisir dampak panjang dari stroke dan membantu mengurangi risiko meninggalnya seseorang akibat stroke, waktu sangat berperan penting dalam hal ini. Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segeralah bergegas ke rumah sakit stroke-ready untuk penindakan lebih lanjut karena #StrokeJanganDiamDiRumah.